Text
Merebut peran tuhan
Tuhan, kita sering kali berebut peran. Tidak. Bukan kita, tapi aku. Aku sibuk mengatur hidup, harusnya begini dan begitu. Setelah ini harusnya itu. Ironisnya, saat keserakahanku menjadikan Tuhan ikut campur pada rencana kehidupan, saat itu pula aku tak berlaku sebagai hamba yang baik. Sedangkan Kau, yang perannya sering kali aku recoki, kemahaan-Mu sama sekali tak terganggu. Penulis memaparkan tentang bagaimana ujian hidup ini adalah persoalan - persoalan yang dahulu juga pernah dirasakan oleh manusia - manusia mulia di zaman Rasulullah. Justru lebih keras dari pada kehidupan kita saat ini, namun hidup memang harus dihadapi.
IAIA-1113 | 297.313 NAT m | My Library (000 ( Karya Umum)) | Tersedia |
IAIA-1125 | 297.313 NAT m | My Library (000 ( Karya Umum)) | Tersedia |
IAIA-1121 | 297.313 NAT m | My Library (000 ( Karya Umum)) | Tersedia |
IAIA-1117 | 297.313 NAT m | My Library (000 ( Karya Umum)) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain